Monday, July 25, 2016

Kisah Pebisnis Sukses Eka Tjipta Widjaja

Sebagai pebisnis yang sangat sukses, Eka Tjipta atau Oei Ek Tjong adalah inspirasi bagi pebisnis lainnya. Bagaimana tidak, dengan segala keterbatasan yang ada, Eka Tjipta berhasil mengembangkan binsis yang luar biasa dan tercatat sebagai orang terkaya di Indonesia selama beberapa tahun.


Banyak kisah menarik, inspiratif dan positif yang bisa diambil pelajaran dari cerita perjalanan pria kelahiran Tiongkok ini dalam merintis dan membangun bisnis. Kerja keras dan keuletannya dalam menggapai impian merupakan sebuah makna yang amat berharga untuk kita ambil hikmah dan pelajaran positif.

Pindah ke Indonesia

Kepindahan Eka Tjipta ke Indonesia terjadi pada tahun 1932 saat ia masih berusia 9 tahun. Saat akan pindah ke Makassar, keluarga pria yang lahir tanggal 3 Oktober 1923 ini harus berhutang ke rentenir dan dengan bunga yang tidak sedikit. Hal ini dilakukan karena keluarga Eka adalah keluarga sederhana bukanlah keluarga berada.
Dengan kondisi yang serba kekurangan ini pula akhirnya Eka harus merelakan#pendidikan Eka terhenti sampai tingkat Sekolah Dasar (SD) untuk membantu orang tuanya dalam melunasi hutang-hutangnya ke rentenir. Dengan bekal sepeda dan barang eceran, Eka kecil pun membantu ayahnya berjualan dagangan kelontong dengan berkeliling menjajakan makanan dari pintu ke pintu.

Mulai Berbisnis

Pada usia 15 tahun Eka mulai berbisnis dengan modal yang seadanya. Dia pun berjualan gula dan biskuit dengan cara membelinya secara grosir untuk kemudian dia jual lagi secara eceran. Selain jualan gula dan biskuit, beragam pekerjaan dan usaha lain juga pernah ia jalani seperti juga berbisnis minyak kelapa dengan modal 4.000 kaleng minyak kelapa.
Keuntungan yang lumayan pun mulai dirasakan Eka kecil saat berbisnis dan insting bisnis Eka Tjipta mulai tercipta saat itu. Dari keuntungan yang diperoleh inilah, Eka akhirnya bisa sedikit demi sedikit mencicil utang dari rentenir setiap bulannya.

Jatuh Bangun Dalam Bisnis

Meski kemudian bisnisnya pernah terhenti karena adanya pajak yang besar yang ditetapkan Jepang ketika menjajah Indonesia kala itu, namun Eka Tjipta tak mau menyerah. Ia kembali terjun ke dunia bisnis kali ini dengan usaha industri rumahan kembang gula. Dari hasil bisnis tersebut kemudian Eka kumpulkan untuk investasi tanah.
Dari sini, bisnis Eka mulai kembali tumbuh dengan menjadi pengusaha grosir makanan dan minuman yang sukses. Selain menjalakan toko grosir, saat itu Eka Tjipta juga menjadi rekanan CIAD (Corp Intendands Angkatan Darat/TNI) serta menjadi pedagang kopra. Namun tak seberapa lama, Jepang kembali mengeluarkan kebijakan monopoli kopra yang lagi-lagi mengentikan bisnis Eka Tjipta.
Eka kemudian kembali menjajal bisnis usaha leveransir dan aneka kebutuhan lainnya. Saat dalam masa pertumbuhan, lagi-lagi usahanya mengalami kebangkrutan ketika seluruh barang dagangannya di rampas habis-habisan oleh oknum pemberontak Permesta pada tahun 1950.
Inilah bentuk perjuangan jatuh bangunnya Eka Tjipta dalam dunia bisnis yang penuh dengan rintangan. Meski banyak mengalami cobaan yang berat, namun Eka Tjipta tetap tak menyerah dalam berbisnis.

Eka Tjipta Membangun Imperium Bisnis

Pada tahun 1980, Eka Tjipta memutuskan untuk pindah ke Riau dan membeli sebidang perkebunan kelapa sawit dengan luas lahan 10 ribu hektar. Tak tanggung-tanggung, saat itu Eka juga membeli mesin dan pabrik yang bisa memuat hingga 60 ribu ton kelapa sawit.
Ketika bisnis kelapa sawitnya berkembang pesat, Eka Tjipta pun memutuskan untuk menambah bisnisnya. Maka pada tahun 1981 Pria yang kini memiliki yayasan Eka Tjipta Foundation membeli perkebunan sekaligus pabrik teh dengan luas mencapai 1000 hektar dan pabriknya mempunyai kapasitas 20 ribu ton teh.
Sukses berbisnis kelapa sawit dan teh, Eka Tjipta Widjaja belum puas. Ia kemudian merintis bisnis di bidang perbankan. Eka pun membeli Bank Internasional Indonesia (BII) dengan asset mencapai 13 milyar rupiah. Dalam akuisisi  tersebut, Eka Tjipta lagi-lagi berhasil mengembangkan BII menjadi lebih besar dengan puluhan cabang dan asetnya yang kini mencapai 9,2 trilliun rupiah.
Imperium bisnis Eka Tjipta pun semakin nampak nyata saat Eka Tjipta Widjaja mendirikan pabrik kertas PT Tjiwi Kimia dan mengakuisisi PT Indah Kiat yang bisa memproduksi hingga 700 ribu pulp per tahun dan bisa memproduksi kertas hingga 650 ribu per tahun. Pemilik Sinar Mas Group ini juga tercatat telah membangun beberapa gedung seperti ITC Mangga Dua, Green View apartemen yang berada di Roxy, dan juga Ambassador di Kuningan.

Related Posts

Kisah Pebisnis Sukses Eka Tjipta Widjaja
4/ 5
Oleh