Saturday, April 21, 2018

Mbek... Bau Uang dari beternak kambing



“Embeeeeekkkkk, embeeeekkkk”, begitu lah jika anak-anak menirukan suara kambing. Hewan yang satu ini seringkali populer ketika hari qurban. Banyak orangtua yang bilang saat menasehati anaknya jika tidak mau belajar. “Nak, kamu kok gak mau belajar, mau pelihara kambing aja?”. Sebenarnya yang menjadi pertanyaan ialah berapa modal dan keuntungan yang didapat dari analisa usaha ternak kambing. Sepadankah usaha peternak kambing yang harus merawatnya setiap hari dengan hasil yang didapat? Jangan hanya mudah bertanya ya sobat, untuk sukses kita semua juga butuh aksi. Aksi nyata ialah aksi yang penuh perencanaan dan perkiraan agar semuanya jadi lebih terarah ya.




Kali ini kita akan membahas analisa usaha ternak kambing secara garis besar. Permintaan kambing di daerah Asia terlebih di Indonesia dan di Timur Tengah selalu meningkat setiap tahun. Mengingat Indonesia sendiri mayoritas muslim dan dengan adanya budaya Akikah dan Qurban. Bahkan hampir setiap hari saja selalu diperingati akikah bagi seorang anak oleh orangtuanya. Belum lagi untuk penjual sate kambing yang sudah banyak yang terkenal dan disukai masyarakat pada umumnya. Di sini lah yang seharusnya menjadi pijakan nyata bagi siapa pun Anda untuk memulai ternak kambing.

Analisa Modal Usaha Ternak Kambing


Bila dilihat dari segi harga, meskipun sama-sama hewan akikah atau qurban, tapi harga daging kambing tetap saja lebih dari harga sapi. Harga juga menentukan perawatan tentunya. Perawatan ternak kambing bisa dibilang lebih mudah dari usaha ternak sapi. Tentu saja hal ini membuat modal yang dibutuhkan untuk pakan ternak, bibit, dan usaha kambing lebih kecil jika dibandingkan dengan usaha ternak sapi. Sehingga banyak sekali pengusaha ternak kambing yang merasa merugi, sebaliknya seringkali mereka justru menghasilkan banyak pundi-pundi dari hasil usaha ternak kambing.

Perlunya Anda menghitung secara rinci analisa usaha ternak kambing agar usahanya berjalan lancar, terencana, dan tidak mengalami pembengkakan biaya di tengah jalan. Seorang pemula juga harus lebih disiplin untuk melihat acuan catatan perencanaan agar tidak mengalami kerugian nantinya. Perhitungan modal usaha ternak kambing dapat dihitung dengan dari kebutuhan kandang, bibit, pakan, dan perawatan kesehatan kambing. Perawatan kambing bibit anakan sampai dapat dijual membutuhkan waktu selama 9 bulan. Perhitungan tersebut dapat dianalisa modalnya sebagai berikut:
  • Bibit kambing anakan sebanyak 10 ekor = Rp 2.000.000 
  • Pembuatan kandang sederhana dan peralatan tambahan = Rp. 3.000.000 
  • Jenis pakan tumbuhan hijauan per bulan = Rp 60.000 x 9 = Rp 540.000,00 
  • Pemberian pakan tambahan konsentrat per bulan= Rp. 120.000 x 9 = Rp 1.080.000 
Total pengeluaran = Rp 6.620.000


Perkiraan Untung dari Usaha Ternak Kambing


Keuntungan usaha ternak kambing sangat menjanjikan dan sangat mencengangkan serta menggiurkan lho ! Analisanya sebagai berikut:
  • Harga penjualan kambing = Rp. 1.300.000 x 10 = Rp.13.000.000,00 
  • Untung = Rp 13.000.000 – Rp 6.620.000 = Rp 6.380.000,00 
Asumsinya selama 1 periode perawatan ternak kambing selama 9 bulan Anda akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp 6.380.000,00. Ini masih perkiraan kasar belum dihitung jika kambing betina melahirkan anak, sebab selama 1 tahun sekali pada umumnya kambing betina akan melahirkan anak. Tentu pendapatan atau keuntungannya akan bertambah. Tentu keuntungan yang bisa dinikmati setelah balik modal seutuhnya. Sehingga Anda dapat mengelola pendapatan dengan baik.

Tips Mengelola Ternak Kambing dan Menjalankan Usahanya


1. Tentukan Tujuan Anda Beternak Kambing

Sebelum Anda memutuskan diri untuk beternak kambing, ada baiknya Anda menentukan tujuan mengapa Anda memilih ternak kambing. Jenis kambing apa yang akan Anda pilih bergantung dengan tujuan beternak. Misalnya Anda akan menjual susu kambing berarti Anda perlu membeli kambing dengan jenis Kaligesing sebagai kategori kambing perah. Apabila Anda berniat untuk menjual kambing yang dimanfaatkan dagingnya berarti Anda dapat memilih kambing jenis gibas, a Garut, boer, merino, jawa randu, dan etawa pedaging. Setiap kambing dengan jenis kambing tertentu memiliki harga berbeda. Jadi perkiraan analisa usaha ternak kambing tersebut ialah yang pada umumnya untuk kambing daging.

2. Pembuatan dan Perawatan Kambing

Pastikan kandang sesuai dengan lahan. Apabila luas ya buat yang besar tapi jika luas tanah terbatas ya buat saja secara efektif. Material kandang kambing yang paling sederhana bisa menggunakan bambu. Tapi jika Anda berani menambah modal dari modal tersebut bisa menggunakan kayu dan baja ringan. Ukuran kandang harus nyaman untuk gerak kambing. Bersihkan kambing secara rutin dari kotoran yang menumpuk. Meskpun sederhana tapi pastikan kandangnya mengandung unsur estetika agar ketika difoto dan dipasarkan kambing yang dirawat dalam kandang yang baik tentunya memiliki nilai jual yang lebih.

3. Perhatikan Pakan Kambing

Berikan kambing dengan pakan hijauan yang memiliki nutrisi baik dengan menggunakan tumbuhan hijauan baik rumput, ampas tahu, dan makanan tambahan lainnya yang dapat meningkatkan pertumbuhan kambing. Berikan obat atau vitamin agar kambing juga terhindar dari berbagai penyakit.

Serius Mau Usaha Ternak Kambing?


Bagaimana sobat? Tertarik untuk menjalankan usaha ternak kambing? Setidaknya perkiraan tersebut ialah hitungan kasar ya. Bisa berubah jika Anda memilih jenis kambing yang berbeda jenis dan apabila kambing menghasilkan keturunan atau anakan tentu hasil jual juga akan bertambah. Jika Anda tidak mau merawat sendiri kambingnya melainkan membayar pekerja juga tentunya akan menambah modal yang harus Anda keluarkan.

Setiap harga yang kami utarakan tersebut ialah harga perkiraan yang bisa saja berbeda. Hanya saja kami ingin memberikan saran pada Anda bahwa memang menjadi pebinis kambing pun perlu analisa atau perhitungan perencanaan yang matang sehingga Anda dapat mengelola usaha dengan baik. Perkiraan juga memberikan gambaran bagi Anda bagaimana menjadi pebisnis yang lebih siap.

Mengingat banyak sekali pengusaha yang akhirnya gulung tikar karena tidak ada analisa perencanaan yang baik sebelumnya. Simpulannya ialah modal Anda dapat kembali selama 1 periode perawatan kambing selama 9 bulan. Kalau mau serius usaha kambing harus tahan dengan baunya ya! 

Analisa usaha warung kopi modern

Warung kopi merupakan salah satu tempat favorit yang dijadikan tempat untuk berkumpul baik dengan teman, keluarga, atau bahkan relasi kerja. Menu utama yang disajikan tentu saja kopi. Saat ini, warung kopi pun telah banyak jenisnya. Mulai dari warung sederhana yang mudah dijumpai di tepi-tepi jalan atau kampung-kampung kecil, hingga kafe bergaya modern nan mewah.



Kopi sendiri merupakan sejenis minuman yang terbuat dari hasil pengolahan dan ekstraksi biji tanaman kopi. Biji ini sebelumnya dikeringkan terlebih dahulu untuk dihaluskan dan dijadikan bubuk. Selain sebagai minuman teman santai, kopi juga memiliki banyak manfaat yang berguna bagi tubuh. Di antaranya adalah dapat mengurangi risiko kanker, mencegah diabetes dan penyakit jantung. Selain itu, minuman hitam ini juga dapat mengurangi nyeri kepala dan memperbaiki suasana hati.

Walaupun demikian, banyak pula yang menyebut bahwa kopi merupakan salah satu jenis minuman yang kurang baik bagi kesehatan. Kandungan kafeinnya diyakini dapat memberikan efek negatif pada tubuh. Namun, dengan porsi yang sesuai, kopi bisa memberi banyak manfaat bagi manusia, yang salah satunya seperti yang disebutkan di atas.

Menariknya perbincangan tentang kopi dan warkop, pada tulisan ini juga akan dibahas analisa modal dan potensi keuntungan warkop. Akan tetapi, sebelum menuju ke pembahasan tersebut, ada baiknya diketahui penjelasan tentang kebiasaan minum kopi, yang ternyata sudah ada sejak lama. Pada zaman dahulu, kopi merupakan minuman yang identik dengan kaum lelaki dewasa. Rasanya yang pahit menjadikannya cenderung tidak disukai kaum hawa dan para remaja.

Seiring dengan perkembangan zaman, kebiasaan minum kopi ini hampir dilakukan semua kalangan. Mulai dari orang tua, kalangan dewasa, remaja, bahkan anak-anak muda, baik laki-laki atau perempuan, telah menjadikan minum kopi sebagai salah satu hobi atau kebiasaan dan telah berkembang menjadi bagian pola hidup masyarakat.

Cara pengolahan dan penyajian kopi yang cenderung mudah, kini telah tersedia banyak varian kopi. Jenisnya pun beragam, baik untuk konsumsi pribadi maupun untuk kebutuhan komersial lainnya. Kopi juga merupakan jenis minuman yang dapat disajikan dengan kombinasi berbagai campuran bahan lain seperti krim, susu, atau toping, yang menjadikannya semakin menarik dan menambah cita rasanya. Tak heran jika saat ini, kopi menjadi salah satu minuman favorit masyarakat.

Semakin meningkatnya penggemar kopi telah membuka peluang bagi mereka yang memiliki jiwa usaha untuk merambah bisnis warkop. Konsumen yang hampir selalu ada dan meningkat dari waktu ke waktu membuat usaha ini kian diminati. Keuntungan yang dihasilkan pun cukup menjanjikan dan prospek ke depannya dinilai cukup bagus.


Analisa Modal Dan Keuntungan Usaha Warkop


Sebelum Anda mencoba menjalankan usaha ini, ada baiknya Anda mencermati analisa modal dan potensi keuntungan warkop di bawah ini sebagai gambaran berapa sekiranya biaya awal yang diperlukan dan proyeksi keuntungan yang bisa diperoleh ke depannya.

1. Modal Awal Usaha Warkop

  • Investasi Peralatan
  • Mesin kopi Rp8.500.000,00
  • Cup sealer Rp800.000,00
  • Peralatan dapur Rp700.000,00
  • Bahan baku kopi Rp2.500.000,00
  • Total Modal Awal Rp12.500.000,00

Estimasi Penjualan : Dengan perkiraan penjualan per hari 90 cup @ Rp3.500,00, maka dapat dihitung perkiraan pendapatan setiap bulannya dengan formula berikut ini.

Pendapatan per bulan = Pendapatan per hari x 30 hari
= (90 x Rp3.500,00) x 30
= Rp315.000,00 x 30
= Rp9.450.000,00

Biaya Tetap per Bulan : Dalam melakukan perhitungan analisa modal dan potensi keuntungan warkop, estimasi biaya tetap per bulan juga menjadi hal yang sangat penting untuk meminimalisisasi kerugian di kemudian hari.

  • Sewa tempat usaha 1 Rp1.000.000,00 Rp1.000.000,00
  • Gaji karyawan 2 Rp550.000,00 Rp1.100.000,00
  • Listrik 1 Rp250.000,00 Rp250.000,00
  • Air 1 Rp200.000,00 Rp200.000,00
  • Depresiasi mesin 1 Rp30.000,00 Rp30.000,00
  • Depresiasi peralatan dan tempat 1 Rp120.000,00 Rp120.000,00
  • Total Biaya Tetap Rp2.700.000,00

Biaya Variabel per Bulan : Selain biaya-biaya pokok di atas, Anda juga perlu menghitung biaya variabel yang perlu dikeluarkan untuk menunjang usaha warkop ini. Berikut adalah rinciannya.

  • Teh Rp350.000,00
  • Gula Rp650.000,00
  • Air bersihRp200.000,00
  • Cup dan plastikRp1.000.000,00
  • Total Biaya Variabel Rp2.200.000,00


2. Potensi Keuntungan Usaha Warkop

Rumus untuk menghitung keuntungan dari usaha warkop adalah ( Pendapatan per bulan – Biaya per bulan).

= Rp9.450.000,00 – (Rp2.700.000,00 + Rp2.200.000,00)
= Rp9.450.000,00 – Rp4.900.000,00
= Rp4.550.000,00

Dengan keuntungan yang bisa diperoleh per bulan cukup menggiurkan, tak akan butuh waktu lama untuk mengembalikan modal awal Anda untuk memulai usaha ini. Perlu diingat bahwa perhitungan di atas hanyalah sebagai gambaran. Hasil yang diperoleh bisa lebih besar atau bahkan lebih kecil, tergantung situasi dan kondisi lingkungan usaha.


Tips Menjalankan Usaha Warkop


Melihat hasil analisa modal dan potensi keuntungan warkop di atas, tentunya akan membuat Anda semakin tertarik untuk mulai menggeluti usaha ini. Namun, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan agar bisnis bisa terus bertahan dan berkembang sehingga keuntungan yang dihasilkan pun akan semakin bertambah. Berikut adalah ulasannya.

1. Memilih lokasi yang tepat

Warkop pada prinsipnya bukan hanya masalah cita rasa kopi, melainkan juga suasana di sekitarnya. Untuk itu, pilihlah lokasi yang banyak dilalui orang, mengingat mayoritas pengunjung warung kopi berasal dari pekerja yang memiliki mobilitas tinggi, yang sangat membutuhkan tempat untuk sekadar beristirahat dan melepaskan rasa penat.

2. Pemasaran yang baik

Tidak akan banyak yang mampir ke warkop Anda jika tak banyak yang mengenal. Karenanya, diperlukan strategi pemasaran yang tepat untuk mengenalkan usaha Anda ini kepada masyarakat. Anda bisa memanfaatkan iklan di koran lokal, spanduk, brosur, atau di era teknologi seperti saat ini, memanfaatkan media sosial menjadi pilihan yang murah, mudah, dan menjanjikan.

3. Display ruangan yang menarik

Aturlah sedemikian rupa dekorasi warung kopi Anda agar menimbulkan suasana nyaman dan menyenangkan bagi siapapun yang masuk ke dalamnya. Penempatan furniture-furniture-nya pun perlu dilakukan sedemikian rupa agar terlihat lebih menarik.

4. Kualitas produk

Dalam bisnis makanan atau minuman, kualitas adalah nomor satu. Hanya bermodal lokasi strategis, pemasaran apik, dan ruangan yang menarik tak akan menjamin usaha warkop bertahan lama tanpa didukung produk dengan cita rasa berkualitas untuk kenyamanan pelanggan. Sediakanlah waktu untuk mempelajari racikan kopi berkualitas tinggi yang membuatnya semakin berkelas.

5. Beri fasilitas tambahan

Setelah membahas analisa modal dan potensi keuntungan warkop, ada baiknya Anda mengalokasikan sedikit biaya untuk memberi fasilitas tambahan pada warung kopi Anda. Fasilitas yang paling populer dan kerap menarik banyak pengunjung adalah Wifi. Dengan kebutuhan masyarakat akan internet yang semakin meningkat, Wifi tentunya akan menjadi jurus jitu untuk menarik orang agar berkunjung ke warkop Anda.

Kesimpulan:

Demikianlah ulasan mengenai analisa usaha warkop, mulai dari modal, keuntungan, hingga tips menjalankannya. Semoga bisa memberikan gambaran dan manfaat bagi Anda untuk memulai salah satu usaha menjanjikan ini.